Palembang, 2 Juli 2025 — Kemenangan bukan hanya tentang piala, tetapi tentang konsistensi, karakter, dan visi keilmuan. Inilah yang dibuktikan oleh mahasiswa Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi (TP) Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang dalam ajang Kompetisi Ilmiah Nasional Mahasiswa Ushuluddin (KINMU) Hebat IV 2025. Setelah diumumkan pada penutupan resmi KINMU di Gedung Rapat B Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, Rabu, 2 Juli 2025, tiga delegasi TP sukses mengukir prestasi gemilang di cabang bergengsi Karya Tulis Ilmiah (KTI).
- Fitri Ramadhani memperoleh Juara 1 KTI Putri Psikologi Islam,
- Ahmad Farid meraih Juara 1 KTI Putra Psikologi Islam, dan
- Azrianti Ishamiyah membanggakan TP dengan Juara 2 KTI Putri Tasawuf dan Psikoterapi.
Prestasi ini bukan sekadar keberuntungan tetapi buah dari proses pembinaan sistematis dan kesiapan akademik yang matang, mengingat ketiganya merupakan bagian dari ATLAS (Academic Writing Class) —sebuah ruang pembinaan kepenulisan ilmiah yang telah melahirkan kader-kader intelektual visioner di lingkungan FUSHPI.
Pada pembukaan KINMU bulan Mei lalu, ketiganya tampil sebagai harapan baru yang membawa semangat intelektual yang berpadu dengan spiritualitas Islam. Kini, pada penutupan yang penuh haru dan bangga, mereka berdiri sebagai bukti bahwa Tasawuf dan Psikoterapi bukan hanya tentang refleksi batin, tetapi juga kontribusi konkret bagi peradaban keilmuan Islam modern.
Deddy Ilyas, M.Us., Ketua Prodi Tasawuf dan Psikoterapi, menyatakan,
“Saya bangga luar biasa. Kemenangan ini adalah bukti bahwa Tasawuf adalah ilmu gerak, bukan hanya diam. Psikoterapi adalah bentuk cinta, bukan sekadar teori. Mereka adalah wajah dari Ushuluddin yang hidup—yang berpikir, bergerak, dan berdampak.”
Ketiga delegasi ini tidak hanya menulis, tetapi mewakili denyut intelektual fakultas Fitri Ramadhani membongkar narasi psikologi perempuan dalam bingkai Islam dengan pendekatan yang kuat dan bernas. Ahmad Farid menghadirkan analisis tajam dalam perspektif psikologi laki-laki berbasis nilai sufistik. Dan Azrianti Ishamiyah, dengan energi spiritual khasnya, menulis tentang Tasawuf dan Psikoterapi bukan hanya sebagai konsep, tapi sebagai tawaran konkret untuk terapi jiwa generasi milenial.
Atmosfer penutupan KINMU terasa istimewa. Di tengah antusiasme nasional mahasiswa Ushuluddin, para delegasi TP tampil sebagai juara yang rendah hati, tetapi bersinar karena integritas dan kekuatan gagasannya. Dengan bekal pelatihan dari ATLAS, dukungan penuh Prodi, dan semangat kolaboratif antar mahasiswa, TP telah membuktikan bahwa visi Ushuluddin transformatif itu nyata.
Lebih dari sekadar lomba, KINMU Hebat IV 2025 menjadi panggung peradaban, dan Tasawuf dan Psikoterapi berdiri di sana dengan gagah. Ini bukan hanya kemenangan hari ini, tetapi juga penegasan masa depan bahwa FUSHPI memiliki generasi emas yang siap menulis, memimpin, dan menerangi zaman. (Azrianti Ishamiyah)