Palembang, Juni 2025 — Lagi dan lagi, semangat inovasi dari mahasiswa Prodi Tasawuf dan Psikoterapi UIN Raden Fatah Palembang kembali mencuri perhatian! Kali ini datang dari Azrianti Ishamiyah, mahasiswi semester 4 yang berhasil membuat inovasi berbasis ekospiritual dan kesehatan alami, yaitu eco enzyme + MES (Methyl Ester Sulfonate) dan bubuk daun kelor 100% murni hasil racikan tangan sendiri.
Dalam rangka pengembangan tugas proyek berwawasan lingkungan, Azrianti mengolah limbah dapur seperti kulit buah dan sayur menjadi eco enzyme, cairan hasil fermentasi alami yang kaya manfaat—mulai dari pembersih lantai, pupuk cair, hingga pengusir hama. Yang lebih menarik, Azrianti menambahkan bahan MES, yaitu surfaktan alami dari minyak nabati, sehingga menjadikan cairan ini sebagai detergen ramah lingkungan yang dapat menjadi alternatif nyata dari deterjen sintetis yang selama ini menyumbang limbah berbahaya ke air tanah. Dengan inovasi ini, Azrianti tak hanya menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan, tetapi juga membuktikan bahwa ilmu tasawuf dapat hidup dalam bentuk-bentuk konkret dan aplikatif yang menyentuh realitas sosial-ekologis.
Tak berhenti di situ, mahasiswi ini sebelumnya juga telah menciptakan produk bubuk daun kelor alami 100% organik saat duduk di semester 3. Ia mengumpulkan daun kelor segar, menjemurnya secara manual hingga kering sempurna, lalu menghancurkannya hingga menjadi bubuk halus. Namun dari proses itu, ia menemukan fakta bahwa butuh sangat banyak daun kelor untuk menghasilkan sedikit bubuk, hingga rumahnya dipenuhi daun namun hanya tersisa segenggam hasil jadi. Meskipun begitu, Azrianti membuktikan khasiatnya secara langsung. Saat ia mengalami sakit perut, demam, batuk, atau pilek ringan, ia hanya menyeduh bubuk kelor hangat dan meminumnya. “Alhamdulillah, badan langsung terasa hangat, ringan, dan cepat pulih. Ini pengalaman yang tak ternilai,” ujarnya.
Inovasi ini mendapatkan apresiasi tinggi dari Bapak Fery Adhinata, SKM, M.Kes, dosen pengampu mata kuliah, yang menyatakan kebanggaannya terhadap mahasiswi yang tidak hanya aktif secara akademik, tetapi juga berani turun tangan langsung dalam menciptakan produk nyata dan bermanfaat.
“Kami sangat bangga memiliki mahasiswa seperti Azrianti. Ia bukan hanya kreatif, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan keberanian untuk berinovasi dari hal-hal sederhana yang bernilai luar biasa,” ungkap beliau.
Sementara itu, Ketua Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi, Bapak Deddy Ilyas, M.Us, juga menyampaikan harapannya agar seluruh mahasiswa prodi dapat meneladani semangat seperti ini.
“Inilah mahasiswa yang kita harapkan—berkarakter, berdampak, dan berdaya saing. Kami ingin membentuk lulusan yang tidak hanya pandai bicara, tetapi mampu berkarya dan memberi solusi untuk masyarakat.”
Melalui inovasi-inovasi seperti ini, Prodi Tasawuf dan Psikoterapi menegaskan posisinya sebagai prodi yang adaptif terhadap isu zaman, namun tetap membumi dengan nilai-nilai sufistik. Inovasi bukan sekadar proyek, tapi perwujudan kasih sayang kepada bumi dan sesama. (Azrianti Ishamiyah)