Palembang, 8 Mei 2025 – Dalam gelora semangat kompetisi KINMU (Kompetisi Ilmiah Nasional Mahasiswa Ushuluddin) Hebat IV 2025, Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi (TP) tampil percaya diri dengan mengusung misi intelektual dan spiritual yang kokoh. Bertempat dalam acara pembukaan Pembinaan Minat dan Bakat Mahasiswa FUSHPI Menuju KINMU Hebat IV 2025 pada 8 Mei kemarin di gedung Rapat B, Prodi TP secara resmi mengumumkan partisipasi aktifnya di cabang bergengsi Karya Tulis Ilmiah (KTI), dengan mengirimkan tiga mahasiswa terbaik sebagai representasi wajah Ushuluddin yang progresif, reflektif, dan visioner.
Fitri Ramadhani akan berlaga di cabang KTI Psikologi Perempuan, Ahmad Farid pada cabang KTI Psikologi Laki-Laki, dan Azrianti Ishamiyah menjadi delegasi KTI Tasawuf dan Psikoterapi. Ketiganya bukan hanya membawa nama baik Prodi, tetapi juga mengemban misi keilmuan yang mengintegrasikan spiritualitas Islam dengan pemikiran kontemporer.
Ketua Prodi Tasawuf dan Psikoterapi, Bapak Deddy Ilyas, M.Us., dalam pidatonya menyampaikan pesan penuh makna dan optimisme. “Tasawuf bukan sekadar ilmu ketenangan batin, tetapi juga ilmu gerak, daya hidup, dan kebijaksanaan dalam menyikapi realitas. Kita tidak hanya bicara kontemplasi, tapi juga kontribusi. KINMU adalah panggung pengabdian intelektual kita. Maka saya sangat bangga dan mendukung penuh ketiga delegasi kita yang akan memperlihatkan bahwa Tasawuf dan Psikoterapi punya peran signifikan dalam pembangunan peradaban akademik yang bernilai.”
Lebih lanjut, beliau menegaskan bahwa partisipasi TP dalam cabang KTI bukan hanya untuk berkompetisi, melainkan menjadi bagian dari upaya nyata menghadirkan pendekatan Ushuluddin yang kontekstual dalam problematika masyarakat modern. “Karya-karya mereka akan menampilkan sintesis antara spiritualitas dan psikologi sebagai jalan tengah menuju keseimbangan diri dan transformasi sosial.”
Atmosfer pembukaan KINMU tahun ini terasa berbeda. Ketika sebagian besar mahasiswa bersorak untuk cabang olahraga atau seni, mahasiswa TP melangkah tenang namun pasti, membawa misi intelektual yang dalam. Tiga delegasi TP hadir bukan sebagai pelengkap, tetapi sebagai penentu arah—mewakili denyut jantung keilmuan Ushuluddin yang hidup dan berdampak.
Dengan ketajaman analisis, kedalaman spiritualitas, serta dukungan penuh dari pimpinan fakultas dan civitas akademika, mahasiswa Tasawuf dan Psikoterapi siap membuktikan bahwa kekuatan ilmu tidak hanya terletak pada retorika, tetapi pada ketulusan, kerja keras, dan integritas ilmiah. KINMU Hebat IV 2025 akan menjadi saksi bagaimana Prodi TP menorehkan tinta emas dalam sejarah intelektual FUSHPI. (AI)