Mahasiswa Tasawuf dan Psikoterapi Ciptakan Media Edukasi Paliatif: Penyerahan Banner dan Poster sebagai Bukti Sinergi Ilmu, Spiritualitas, dan Aksi Nyata

Palembang, 18 Juni 2025 – Dalam semangat membumikan ilmu yang menyentuh kemanusiaan, mahasiswa semester 6 Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi UIN Raden Fatah Palembang kembali menunjukkan kiprahnya melalui kegiatan penyerahan media edukatif berupa banner, poster, dan pamflet seputar perawatan dan pengobatan penyakit paliatif, yang dilaksanakan di Laboratorium Tasawuf dan Psikoterapi. Kegiatan ini merupakan bagian dari penilaian mata kuliah Pengobatan Paliatif yang diampu oleh Bapak Fery Adhinata, SKM, M.Kes, sekaligus menjadi bentuk kontribusi nyata mahasiswa dalam edukasi kesehatan berbasis spiritualitas Islam.

Berbagai karya media yang disusun secara informatif dan komunikatif itu memuat informasi penting mengenai gejala, penyebab, dan perawatan penyakit-penyakit kronis yang termasuk dalam kategori paliatif. Dalam kegiatan ini, mahasiswa menyerahkan banner edukasi tentang penyakit emfisema yang disusun oleh Agustin Intan Safitri dan Ten Karlina, banner mengenai metastasis karya Salsa May Sari dan Azrianti Ishamiyah, serta banner tentang sinusitis oleh M. Ridho Al Fiqih dan Qori’a Tunnisa Atasa. Selain itu, terdapat pula sejumlah poster dan pamflet edukatif yang membahas penyakit-penyakit umum namun berdampak besar di masyarakat, seperti tipes yang dikemas oleh Dwi Anty Aprillia, maag oleh Agus Tiarawati, stroke oleh Lingga Kirane, asam lambung oleh Siti Apriliya, serta rematik oleh Rindiani Lestari. Semua karya tersebut dirancang tidak hanya sebagai alat bantu visual, tetapi juga sebagai sarana dakwah ilmu yang menyentuh sisi psikologis dan spiritual masyarakat luas.

Kegiatan ini mendapatkan apresiasi penuh dari Ketua Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi, Bapak Deddy Ilyas, M.Us, yang menyampaikan rasa bangga atas kreativitas dan kedalaman pemahaman mahasiswa dalam menggabungkan aspek medis, psikologis, dan sufistik dalam edukasi kesehatan.

“Saya sangat bangga. Ini adalah bukti bahwa mahasiswa Tapsitera memiliki daya cipta, semangat pengabdian, dan kesiapan untuk menjadi psikoterapis handal yang tak kalah kompeten dengan praktisi dari fakultas kedokteran. Mereka bukan hanya bisa berbicara tentang penyakit, tetapi juga menyentuh sisi terdalam jiwa manusia yang membutuhkan pendampingan,” ungkap beliau.

Dengan semangat kolaborasi dan keberanian melangkah keluar dari zona nyaman, Prodi Tasawuf dan Psikoterapi kembali menegaskan eksistensinya sebagai prodi unggulan yang mampu menjembatani ilmu pengetahuan dengan nilai-nilai kemanusiaan. Media edukasi ini bukan sekadar tugas, melainkan wujud dari peran mahasiswa sebagai agen penyuluh, pendidik, dan penyembuh dalam perspektif Islam. Melalui pendekatan biopsikospiritual, mahasiswa diharapkan dapat terus hadir di tengah masyarakat, tidak hanya sebagai pemilik ilmu, tetapi juga sebagai pembawa cahaya dan harapan dalam dunia terapi dan kesehatan mental. (Azrianti Ishamiyah)

Mungkin Anda Menyukai