Palembang, 11 Juni 2025 — Ruang Laboratorium Prodi Tasawuf dan Psikoterapi Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Raden Fatah Palembang terasa berbeda pada Rabu pagi, 11 Juni 2025. Suasana hening yang biasanya mengiringi diskusi akademik berubah menjadi energi penuh kehangatan, ketenangan, dan dedikasi ketika mahasiswa semester 4 Prodi Tasawuf dan Psikoterapi menjalani Ujian Akhir Semester (UAS) Praktik Akupresur. Dipandu langsung oleh Dr. Rizki Amaliyah, MA.Si, S.Psi.I., MA.Si selaku dosen pengampu, kegiatan ini menjadi panggung aktualisasi keterampilan mahasiswa dalam menerapkan ilmu penyembuhan tubuh berbasis titik energi yang selama ini dipelajari secara teoritis dan demonstratif di kelas.
Dalam praktik ini, 16 mahasiswa dibagi dalam beberapa pasangan dan mempraktikkan langsung teknik-teknik dasar akupresur pada titik-titik tubuh tertentu yang berfungsi memperlancar energi, meredakan ketegangan, serta membantu relaksasi alami tubuh. Mereka tidak hanya dituntut untuk mahir dalam teknik pemijatan, tetapi juga dilatih bagaimana menyampaikan terapi dengan komunikasi empatik, sikap terapeutik Islami, dan ketenangan spiritual yang merupakan nilai-nilai khas dari prodi Tasawuf dan Psikoterapi.
Yang membuat kegiatan ini semakin istimewa adalah keikutsertaan para dosen fakultas sebagai klien praktik mahasiswa Di antaranya, Ibu Heni Indrayani, MA dan Bapak Yulian Rama Pri Handiki, M.A., turut serta menerima pijatan akupresur dari salah satu mahasiswa. Respon mereka sungguh menggembirakan dan menjadi validasi tersendiri atas kesiapan teknis dan profesionalisme mahasiswa.
“Saya merasakan efek relaksasi yang luar biasa, bahkan hanya dalam beberapa menit. Sentuhannya tepat, presisi, dan membuktikan bahwa mahasiswa kita punya potensi besar,” ujar Ibu Heni penuh pujian.
“Ini lebih dari sekadar praktik akademik. Ini adalah pengalaman spiritual yang nyata. Saya benar-benar merasakan nilai-nilai tasawuf hadir dalam tiap pijatan,” tambah Bapak Yulian dengan nada kagum.
Kegiatan ini menjadi lebih dari sekadar ujian. Ia adalah manifestasi nyata bahwa Prodi Tasawuf dan Psikoterapi hadir bukan hanya untuk mencetak lulusan teoritis, tetapi membentuk praktisi penyembuh yang utuh: menguasai ilmu, memiliki keterampilan, dan menjunjung tinggi etika ruhani. Mahasiswa tampil percaya diri dan menyentuh tidak hanya tubuh, tetapi juga hati. Mereka menunjukkan bahwa keterampilan akupresur bukan sekadar teknik, tetapi juga ibadah—sebuah amal pelayanan kepada sesama dengan dasar kasih dan keikhlasan.
Melalui pelaksanaan UAS ini, Prodi Tasawuf dan Psikoterapi kembali menegaskan jati dirinya sebagai program studi unggulan yang memadukan pendekatan sufistik, ilmu psikoterapi, dan terapi komplementer dalam satu kerangka pendidikan aplikatif. Komitmen prodi untuk membangun lulusan yang berilmu, berakhlak, dan berdaya guna kembali terlihat jelas dalam kegiatan ini.
Ujian praktik akupresur bukan hanya menjadi evaluasi akademik, tetapi juga momentum pembuktian jati diri mahasiswa sebagai calon terapis Islami masa depan. Dengan integritas, empati, dan keahlian yang terus diasah, Prodi Tasawuf dan Psikoterapi siap melahirkan generasi “Murobbi an-Nafs”—pembimbing jiwa dan penyembuh tubuh, yang tak hanya cakap secara keilmuan, tetapi juga lembut dalam layanan dan luhur dalam niat. (Azrianti Ishamiyah)